会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah!

Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah

时间:2025-06-06 01:04:34 来源:quickq官网下载苹果 作者:热点 阅读:111次
Warta Ekonomi,quickqapp下载 Jakarta -

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan mengungkapkan ketimpangan gender justru berawal dari rumah.

Untuk itu, saat mengunjungi Sekolah Perempuan Srikandi di Desa Dauh Puri Kaja, Kota Denpasar, Wamen PPPA menegaskan kesetaraan gender harus dimulai dari rumah untuk memperkuat fondasi keluarga.

Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah

Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah

Baca Juga: Menteri PPPA Fokus Upayakan Haji Ramah Lingkungan, Terlebih Tahun Ini

Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah

“Kesetaraan bukan hanya isu ruang publik. Ketimpangan justru sering berawal dari rumah. Perempuan tidak sedang menggantikan laki-laki, melainkan memperkuat fondasi keluarga,” ujar Wamen PPPA,  dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Selasa (3/6).

Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah

Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama bilateral Indonesia–Australia melalui program INKLUSI (Kemitraan Australia–Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif) yang dijalankan oleh Bali Sruti dan Institut KAPAL Perempuan. 

Sekolah Perempuan Srikandi menjadi salah satu inisiatif pemberdayaan berbasis komunitas yang mendorong perempuan untuk berani berbicara, belajar, dan bangkit dari berbagai keterbatasan sosial dan ekonomi.

Dalam kunjungan tersebut, Wamen PPPA menyaksikan pertunjukan musik tradisional Beleganjur, mengunjungi kantin Sekolah Perempuan, dan meninjau pos pengaduan kekerasan berbasis komunitas. 

Ia menekankan bahwa sekolah ini bukan sekadar tempat belajar, tapi juga ruang aman yang memulihkan, menguatkan solidaritas, dan memberdayakan perempuan dari berbagai latar belakang.

Wamen PPPA juga menyoroti pentingnya pelatihan ekonomi yang relevan dengan kebutuhan pasar. Menurutnya, pelatihan seperti menjahit atau merajut harus dibarengi dengan dukungan desain, pemasaran, dan akses ke jejaring industri agar berdampak nyata.

“Kita tidak bisa hanya memberi keterampilan tanpa strategi pemasaran. Kita harus pastikan produk hasil pelatihan bisa dijual dan bermanfaat,” tegasnya.

Ia menambahkan, perempuan yang berdaya secara ekonomi adalah kunci keluarga yang tangguh. “Perempuan yang mandiri secara finansial bukan ancaman, tapi kekuatan strategis. Mereka bukan mengambil alih peran kepala keluarga, tapi jadi pilar utama yang menopang,” ujarnya.

Kunjungan ditutup dengan sesi dialog interaktif bersama para peserta Sekolah Perempuan Srikandi. Dalam sesi ini, para perempuan menyampaikan kisah, harapan, serta masukan terhadap program yang telah mereka jalani.

Salah satu peserta Sekolah Perempuan Srikandi, Ni Komang Suriati, menyampaikan harapannya agar program Sekolah Perempuan Srikandi ini dapat terus berlanjut. Ia menuturkan bahwa sebelum mengikuti program ini, dirinya kerap merasa minder dan kurang percaya diri dalam berbagai situasi sosial.

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • PLN Siagakan 43.493 Personel dan 17.633 Posko Jaga Pasokan Listrik Selama Iduladha 1446 H
  • PNM Peduli Tanam Ribuan Pohon Mangrove dan Terumbu Karang di Kalimantan
  • Respons Majelis Rektor PTN Hadapi Kasus Bullying PPDS, Siap Jadi Mediator
  • Gak Jadi Ngantor ke IKN, Jokowi Pilih Nonton Indonesia vs Australia di GBK Malam Ini
  • Jakarta Fair 2024 Dibuka Mulai 12 Juni, Berapa Harga Tiketnya?
  • Pertama Kali BYD Kalah Tesla untuk Pasar Eropa
  • Dasco: Komposisi Menteri Kabinet Prabowo
  • Bacaan Niat Puasa Rajab, Bulan Istimewa di Hadapan Allah SWT
推荐内容
  • INFOGRAFIS: Lestarikan Lingkungan Lewat Keseharian, Ngapain Aja?
  • 2025数字媒体研究生英国大学排名榜
  • 2025qs世界大学艺术设计排名榜单!
  • Panglima TNI dan Kapolri Bakal Sikat Korporasi Pembakar Hutan
  • 5 Makanan Tradisional yang Terbuat dari Singkong, Mana Favoritmu?
  • PPRO Rombak Direksi! Dyah Rahadyannie Pimpin Sebagai Dirut Baru