会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya!

Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya

时间:2025-05-24 10:18:44 来源:quickq官网下载苹果 作者:知识 阅读:536次

JAKARTA,quickq官网下载app DISWAY.ID- Belum lama ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini masih terjebak dalam status sebagai negara dengan pendapatan menengah atau middle income trap.

Menanggapi hal ini, Ekonom sekaligus Dosen Universitas Pembangunan Nasional "Veteran” Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor mengapa Indonesia masih belum dapat terlepas dari jebakan middle income trap.

Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya

Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya

Salah satunya adalah faktor struktural dan tantangan yang kompleks.

Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya

“Salah satu penyebab utamanya adalah lambatnya reformasi ekonomi dan birokrasi, yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efisien dan inovatif,” jelas Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Selasa 24 September 2024.

Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya

BACA JUGA:BPOM Sebut Industri Farmasi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Upayakan Kemudahan Ekspor

Menurut Achmad, lambatnya reformasi di sektor perpajakan, ketenagakerjaan, serta peningkatan kualitas birokrasi berjalan lambat, juga menjadi faktor yang turut mengurangi daya saing Indonesia di mata investor internasional.

Faktor lainnya yang cukup signifikan menurut Achmad adalah tingkat korupsi yang masih tinggi.

Menurutnya, korupsi menghambat alokasi sumber daya yang efisien dan memperlambat implementasi kebijakan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA:Daftar Kereta Ekonomi Gunakan Gerbong New Generation, Berasa Naik Kelas Eksekutif

“Hal ini juga berdampak negatif pada investasi asing, karena korupsi meningkatkan risiko berbisnis di Indonesia,” pungkas Achmad.

Untuk mengatasi tantangan ini, Achmad menilai kalau Indonesia perlu meningkatkan efisiensi pemerintahan, mendorong inovasi, dan memperkuat investasi pada sumber daya manusia, khususnya di bidang pendidikan dan teknologi.

“Transformasi ini sangat penting untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah dan mencapai status negara berpendapatan tinggi,” tutup Achmad.

BACA JUGA:Insentif Permudah Layanan Wajib Pajak, Kepala Bapenda: Pajak untuk Pemulihan Ekonomi Jakarta

Hal serupa juga diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:焦点)

相关内容
  • Ini Respons Istana Soal Hasyim Asy'ari Dipecat dari Ketua KPU karena Asusila
  • Penting! Perhatikan Hal ini Sebelum, Saat dan Setelah Banjir
  • Warganet Ngeluh Sepeda Hilang Saat Diparkir di Stasiun, MRT Janji Perbaiki Prosedur Keamanan
  • Pramono Luncurkan Transjabodetabek 21 April, Sekalian Gratiskan Naik Transum di Jakarta
  • IIMS Surabaya Akan Berlangsung Akhir Bulan Mei
  • Revitalisasi Pasar Ngadiluwih Ditargetkan Selesai Desember 2025
  • Klarifikasi Kemendiktisaintek soal Nasib Neni Herlina yang Dipecat Sepihak Mendiktisaintek Satryo
  • Dari Dedi Mulyadi Hingga Purnawirawan TNI, Ini Pernyataan Kontroversial Hercules
推荐内容
  • PDIP Gugat Penyidik KPK, Bukan Hanya Soal Baper
  • 19 Remaja Diringkus Gegara Tawuran, 7 Bilah Sajam Disita Polisi
  • Badan Bank Tanah Raih 14 Ribu Hektare untuk Rakyat, Tutup Tahun 2024 dengan Mencatatkan Rekor
  • Bonus Demografi Energi: Kisah Anak Muda yang Mengubah Indonesia Jadi Lebih Hijau
  • Imigrasi  Amankan 8 WNA Terkait Dugaan Pembuatan Uang Palsu di Jaksel
  • Geger di Gedung DPRD DKI Jakarta, Inisial 'NS' Diduga Pelaku Pelecehan, Siapa Dia?