Angka Kasus Kanker Payudara di RI Sulit Ditekan, Ini Alasannya
Kanker payudarajadi salah satu jenis kankerdengan jumlah pengidap tertinggi di Indonesia. Salah satu alasannya adalah minimnya kesadaran untuk deteksi dini.
Tak main-main, berdasarkan catatan Asosiasi Advokasi Kanker Perempuan Indonesia (A2KPI), sebanyak 70 persen penderita kanker payudara rata-rata meninggal dunia setelah divonis hanya dalam waktu 12 bulan.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Aru Wicaksono Sudoyo mengatakan, jumlah kasus kanker payudara di Indonesia tak bisa diturunkan dengan muda. Utamanya, jika hanya mengandalkan peralatan canggih dan tenaga medis yang mumpuni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Saat ini, data teranyar Globocan mencatat ada sebanyak 66 ribu pengidap kanker payudara di Indonesia. Dari jumlah ini, sebanyak lebih dari 48 persen di antaranya telah memasuki stadium lanjut.
Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar mengatakan, deteksi dini dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker payudara.
Jika terdeteksi sejak awal, lanjut Linda, kanker payudara lebih mudah disembuhkan. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak takut melakukan skrining.
"Malah kanker payudara itu sebenarnya kata dokter juga kanker paling ringan selama diobati di stadium awal," kata dia.
Apa yang harus dilakukan?
![]() |
Koordinator Pelayanan Kanker Terpadu RSUPN Cipto Mangunkusumo Soehartati Argadikoesoema Gondhowiardjo mengatakan, penanganan kanker menjadi salah satu prioritas pemerintah. Penanganan kanker bahkan masuk dalam rencana strategis yang tertuang dalam Rencana Kanker Nasional 2024-2034, yang diluncurkan awal Oktober lalu.
Meski begitu, menurut Soehartati, masyarakat tetap perlu menyadari pentingkah langkah pertama yang bisa dilakukan secara mandiri. Misalnya, pemeriksaan secara mandiri, utamanya bagi mereka yang memiliki risiko kanker payudara.
"Skrining, melakukan SADARI, dan harus berani memeriksakan diri kalau memang merasa ada yang salah dengan tubuhnya," ujar Soehartati.
Ia mengingatkan, jangan sampai pasien baru datang ke rumah sakit setelah memasuki stadium lanjut. Saat kanker sudah menyebat, penyembuhan menjadi lebih sulit.
"Makanya, sangat penting memeriksakan diri. Karena begini kanker payudara itu peluang sembuh besar kalau stadium awal sudah ketahuan. Bahkan bisa pakai prosedur tanpa angkat payudara dan bisa sembuh, dengan catatan harus ketahuan sedini mungkin," kata dia.
(tst/asr)(责任编辑:休闲)
- ·Mertuaku Lansia Lincah, Anak dan Menantunya Sampai Kalah!
- ·Bawaslu Akhirnya Angkat Bicara Soal Ganjar Pranowo di Tayangan Azan Maghrib
- ·Gembok Jakarta, Anies Didukung Habib yang Tinggal di Arab Saudi
- ·Kenapa Ada Orang Tetap Ngantuk Meski Sudah Minum Kopi?
- ·10 Negara Terbaik buat Traveling versi World Economic Forum
- ·Polisi Tak Ungkap Penyebab 9 Korban Tewas, Amnesty Internasional Kecewa
- ·Rahasia Panjang Umur Sampai 100 Tahun, Ternyata Berkebun
- ·12 Saksi yang Diperiksa Ditkrimsus Hari Ini Diperbolehkan Pulang
- ·Bareskrim Selidiki Kasus Dugaan Kebocoran Data Pemilih di Website KPU
- ·Pimpin Doa di Upacara, Menag Yaqut Sebut Takdir Tuhan Selamatkan Pancasila
- ·Satu Keluarga Ditahan di Bandara Changi Gara
- ·Direktur Central Proteina (CPRO) Putuskan Mundur dari Jabatannya
- ·Korlantas Polri Launching IRSMS Mobile Presisi dan Pengembangan Smart City di Ajang Syukuran HUT ke
- ·7 Makanan Tinggi Kalsium, Cocok Untuk Lansia Hindari Keropos Tulang
- ·Jokowi Tegaskan Evaluasi Debat Ditujukan Pada Ketiga Paslon Capres dan Cawapres
- ·Orang MUI Bela Anies yang Gembok DKI: Gubernur Jakarta Rangkap Presiden RI Kah?
- ·Ahmad Dhani Divonis 1 Tahun Penjara, Apa Kata Fadli Zon?
- ·Tim Prabowo Minta Ini ke MK
- ·Yuk Merapat, Ada Banyak Promo dan Penawaran Menarik di JXB 2024
- ·FOTO: Menantang Batas, Perjalanan Abdul Rahman Menuju Rekor Dunia