会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 ICP Melemah, Pertamina Akui Berdampak ke Bisnis Hulu!

ICP Melemah, Pertamina Akui Berdampak ke Bisnis Hulu

时间:2025-05-24 08:48:54 来源:quickq官网下载苹果 作者:时尚 阅读:245次
Warta Ekonomi,quickq安卓版官网下载 Jakarta -

Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) terus mengalami tekanan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat rata-rata ICP April 2025 sebesar USD65,29 per barel, turun USD5,82 dari bulan sebelumnya di USD71,11 per barel.

Penurunan ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 176.K/MG.01/MEM.M/2025 yang diterbitkan pada 19 Mei 2025. Pelemahan ini mencerminkan tren penurunan harga minyak global yang dipicu sejumlah faktor eksternal, termasuk eskalasi perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

ICP Melemah, Pertamina Akui Berdampak ke Bisnis Hulu

ICP Melemah, Pertamina Akui Berdampak ke Bisnis Hulu

“Penurunan tertinggi berasal dari negara-negara OECD, Tiongkok, dan India,” ujar Plt. Dirjen Migas, Tri Winarno, dalam pernyataan resmi, Jumat (23/5/2025).

ICP Melemah, Pertamina Akui Berdampak ke Bisnis Hulu

Baca Juga: Pertamina Bongkar Penyebab Margin Kilang Menyusut Drastis

ICP Melemah, Pertamina Akui Berdampak ke Bisnis Hulu

Selain konflik dagang, lembaga internasional juga merevisi proyeksi ekonomi dan permintaan energi. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2025 dari 3,3% menjadi 2,8%. OPEC juga menurunkan estimasi permintaan minyak global 2025 dari 105,2 juta barel per hari (bph) menjadi 105,05 juta bph.

Dari sisi suplai, International Energy Agency (IEA) mencatat kenaikan pasokan global sebesar 590 ribu bph pada Maret 2025 menjadi 103,6 juta bph. Stok minyak mentah komersial AS juga meningkat sebesar 3,1 juta barel pada akhir April menjadi 442,9 juta barel.

Baca Juga: Ini Risiko Pengalihan Impor Energi ke Amerika Versi Bos Pertamina

Penurunan ICP menjadi tekanan tambahan bagi PT Pertamina (Persero), terutama di lini bisnis hulu. Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, menyebut harga minyak yang melemah berpengaruh langsung terhadap pendapatan dari eksplorasi dan produksi.

“Ini sangat berdampak pada bisnis hulu kami,” ujar Wiko dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Kamis (22/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa fluktuasi harga minyak menjadi tantangan besar sejak pandemi. Setelah jatuh ke bawah USD30 per barel pada 2020, harga sempat melonjak ke USD124 per barel pada 2022 akibat konflik Rusia-Ukraina, namun terus menurun dalam dua tahun terakhir.

“Tahun ini nampaknya akan lebih berat karena harga crude sempat turun ke level USD65 per barel,” tambahnya.

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Terkuak! Ini 5 Identitas Anggota KKB Pelaku Pembakaran Sekolah di Pegunungan Bintang Papua
  • Terharu Dukungan PBB, Prabowo Subianto Yakin Ada Tambahan Parpol Lagi
  • Ada Benda Mencurigakan di Depan GPIB Effatha, Gegana Bilang....
  • 国外插画留学院校推荐
  • Marak Kasus Pencurian di Dalam Bus, Laptop Ditukar Keramik
  • Naik Lagi, Kasus Aktif Covid
  • Khawatir Gelombang PHK, APINDO Soroti Kenaikan Tarif Listrik dan Gas Industri di Kota Batam
  • Polemik Perubahan Batas Usia Capres
推荐内容
  • 5 Gerakan Olahraga Ini Ampuh Mengecilkan Perut Buncit
  • 国外插画留学院校推荐
  • Tak Cuma Kopi, Ini 7 Minuman Lain untuk Meningkatkan Fokus Kerja
  • 80 Persen Masyarakat Indonesia Paling Semangat untuk Divaksin
  • IIMS Surabaya Akan Berlangsung Akhir Bulan Mei
  • Harga Emas Melesat, Analis Ungkap Faktor Global Pemicunya