会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Amankah Makan Ikan Tuna Dicampur Susu Evaporasi dan Santan Sekaligus?!

Amankah Makan Ikan Tuna Dicampur Susu Evaporasi dan Santan Sekaligus?

时间:2025-05-31 15:25:40 来源:quickq官网下载苹果 作者:焦点 阅读:629次
Jakarta,quickq加速器最新官网 CNN Indonesia--

Baru-baru ini viraltentang satu keluarga keracunan usai mengonsumsi ikan tunayang dicampur susu evaporasidan santan.

Amankah Makan Ikan Tuna Dicampur Susu Evaporasi dan Santan Sekaligus?

Sebenarnya, amankah mencampurkan ketiganya sekaligus dalam sebuah hidangan masakan?

Memasak tentu momen yang menyenangkan bagi banyak orang, dan bereksperimen dengan menu juga adalah hal yang sering dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Kandungan Nutrisi Susu Evaporasi, Ternyata Banyak Manfaatnya

Dalam postingan tersebut menangkap momen saat tiga orang anggota keluarganya terbaring lemas di ranjang IGD.

Ia menambahkan caption pada unggahan tersebut, mengaku trauma telah melakukan hal itu. "Trauma masak ikan tuna santan collab evaporasi," kata akun tersebut.

Unggahan tersebut menuai berbagai komentar dari warganet. Banyak yang bertanya-tanya apakah campuran tuna, santan, dan susu evaporasi aman untuk dikonsumsi.

Penjelasan ahli gizi

ilustrasi susu kental manisIlustrasi. Dokter spesialis gizi Inge Permadhi bicara tentang keamanan mencampurkan ikan tuna, susu evaporasi, dan santan dalam satu hidangan. (iStockphoto/EugeneTomeev)

Dokter spesialis gizi Inge Permadhi mengatakan, campuran tuna dengan santan dan susu evaporasi sebenarnya dapat dilakukan dan aman-aman saja.

"Boleh saja, siapa bilang enggak boleh? Boleh mencampurkan tiga bahan ini, cuma enak apa enggak? Sehat atau enggak?," ujar Inge kepada tim CNNIndonesia.com, Kamis, (30/5).

Meskipun kombinasi makanan ini boleh dimakan, keamanannya bergantung pada kebersihan bahan makanan dan kualitas penyimpanannya.

Lihat Juga :
Rekomendasi WHO soal Jenis Susu Selain ASI untuk Bayi 6-23 Bulan

Tuna memiliki protein yang baik, sedangkan susu evaporasi dan santan memberikan tambahan gizi berupa gula dan lemak.

Namun, Inge menekankan, kejadian sakit parah secara mendadak setelah mengonsumsi campuran tersebut sangat tidak mungkin.

Inge menyoroti bahwa faktor lain seperti bakteri atau racun dalam makanan menjadi kemungkinan dari masalah kesehatan yang timbul dari kombinasi makanan ini.

"Jadi maksudnya, pasti ada sesuatu yang memengaruhi bahan makanan itu menjadi sesuatu yang menimbulkan rasanya racun gitu ya," tuturnya.

Lihat Juga :
Ayah-Ibu, Berikan 7 Ikan Ini agar Anak Tumbuh Tinggi dan Cerdas

Ketika bahan makanan terkontaminasi, kata Inge, kemungkinan terjadinya racun atau zat berbahaya dapat meningkat, menyebabkan gejala seperti diare, mual, dan bahkan berakhir di IGD.

Bakteri mungkin akan mati ketika dipanaskan, namun kata Inge, bisa jadi ada faktor lain seperti mengandung botulinum yang akan mengeluarkan zat toksin dan menyebabkan kematian.

Selain itu, Inge menambahkan kombinasi makanan tinggi gula dan lemak jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus dapat menyebabkan kegemukan jika dikonsumsi berlebih dalam porsi besar.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kebersihan dan kualitas bahan makanan yang dikonsumsi. Tak lupa makan dengan porsi yang wajar untuk mencegah kasus buruk terjadi lagi.

(sya/pua)

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • UI Minta Maaf, Gelar Doktor S3 Bahlil Ditangguhkan!
  • 7 Cara Meningkatkan Energi yang Loyo, Tak Kalah Ampuh dari Kopi
  • SKK Migas Puji Pertamina Hulu Energi, Eksplorasi Tumbuh 37 Persen Per Tahun
  • Reses Heri Koswara Sosialisasikan Program DPRD Jabar
  • FOTO: Kota Es Harbin China dan Lonjakan Turis Saat Libur Tahun Baru
  • Rocky Gerung Ditolak di Sleman, SKI : Dia Berhak Berpendapat di Depan Umum
  • 安大略艺术设计学院申请要求详解
  • 凭借一首古诗词歌曲,我连斩纽大、曼尼斯等6封英美名校offer及142w奖学金!
推荐内容
  • Zara Dikecam Terkait Iklan yang Dianggap Hina Penderitaan Palestina
  • “动画界的哈佛”谢尔丹导师坐镇!名校offer轻松handle!
  • 1个月完成4个项目!拿下皇艺/爱丁堡offer.....看我如何开挂!
  • Terkait EUDR, DOPPA Sarawak Tuntut Petani Swadaya Dikecualikan
  • 5 Rekomendasi Gado
  • Asing Net Buy Rp1,37 Triliun saat IHSG Lesu, BBRI Paling Dilirik