Predatory Pricing Mengintai? Pengamat Soroti Bahaya Merger GoTo
Isu merger antara dua raksasa teknologi, GoTo dan Grab, tidak hanya menimbulkan kekhawatiran dari aspek persaingan usaha, tetapi juga dinilai berpotensi mengancam kesejahteraan konsumen dan driver dalam jangka panjang.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menilai bahwa kekuatan dominan yang dihasilkan dari merger kedua entitas tersebut dapat memengaruhi pemain lain di pasar, serta mengakibatkan konsentrasi kendali harga yang besar di tangan platform.
Baca Juga: Danantara Buka Suara Soal Keterlibatannya dalam Akusisi GOTO oleh Grab
"Justru, merger GoTo-Grab yang disponsori oleh entitas negara melalui Danantara, akan merugikan pelaku usaha lokal, UMKM, dan konsumen di Indonesia. Dalam jangka panjang, akan sulit bagi konsumen maupun driveruntuk memilih layanan pesaing. Kontrol harga akan sepenuhnya di tangan platform," ujar Huda kepada Warta Ekonomi pada Selasa (10/6/2025).
Baca Juga: Spekulasi Akusisi Grab Kian Kencang, GOTO Bawa Kabar Terkini
Menurut Huda, kondisi semacam ini sangat rentan memicu praktik persaingan tidak sehat di pasar digital. "Ini merugikan konsumen dan driverdalam jangka menengah dan panjang. Ada potensi untuk terjadinya predatory pricingdan menimbulkan potensi terjadi monopoli," tegasnya.
Huda juga secara spesifik mengkritisi keterlibatan entitas negara melalui Danantara dalam potensi merger ini. Ia berpendapat bahwa keterlibatan tersebut tidak akan memiliki dampak signifikan terhadap arah kebijakan perusahaan hasil merger. "Saya juga tidak melihat Danantara membawa pengaruh terhadap kebijakan entitas bisnis hasil merger karena keterlibatan Danantara akan minim," tambahnya.
相关推荐
- Meningkat Tiga Kali Lipat, Fortinet Ungkap Strategi Tangkal Ancaman Siber Berbasis AI di Indonesia
- Selain Cianjur, Sukabumi Diusulkan Masuk Kawasan Aglomerasi DKJ
- Indonesia Clearing House (ICH) Resmi Menjadi Lembaga Kliring Berjangka Pasar Uang dan Valuta Asing
- Investasi di Jenius Makin Lengkap dengan Hadirnya Fitur Investasi Obligasi Pasar Sekunder
- Pengamat Sebut Lonjakan Suara PSI Perlu Dikawal dan Dikritisi
- Posko Nasional Sektor ESDM RAFI 2024 Diresmikan: Pemerintah Jamin Pasokan BBM
- Airlangga Bilang Jokowi Bakal Punya Peran di Pemerintahan Prabowo
- Menteri PPN Tekankan Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat