会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya!

Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya

时间:2025-05-24 04:04:37 来源:quickq官网下载苹果 作者:休闲 阅读:806次

JAKARTA,quickqios版本 DISWAY.ID- Belum lama ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini masih terjebak dalam status sebagai negara dengan pendapatan menengah atau middle income trap.

Menanggapi hal ini, Ekonom sekaligus Dosen Universitas Pembangunan Nasional "Veteran” Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor mengapa Indonesia masih belum dapat terlepas dari jebakan middle income trap.

Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya

Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya

Salah satunya adalah faktor struktural dan tantangan yang kompleks.

Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya

“Salah satu penyebab utamanya adalah lambatnya reformasi ekonomi dan birokrasi, yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efisien dan inovatif,” jelas Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Selasa 24 September 2024.

Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya

BACA JUGA:BPOM Sebut Industri Farmasi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Upayakan Kemudahan Ekspor

Menurut Achmad, lambatnya reformasi di sektor perpajakan, ketenagakerjaan, serta peningkatan kualitas birokrasi berjalan lambat, juga menjadi faktor yang turut mengurangi daya saing Indonesia di mata investor internasional.

Faktor lainnya yang cukup signifikan menurut Achmad adalah tingkat korupsi yang masih tinggi.

Menurutnya, korupsi menghambat alokasi sumber daya yang efisien dan memperlambat implementasi kebijakan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA:Daftar Kereta Ekonomi Gunakan Gerbong New Generation, Berasa Naik Kelas Eksekutif

“Hal ini juga berdampak negatif pada investasi asing, karena korupsi meningkatkan risiko berbisnis di Indonesia,” pungkas Achmad.

Untuk mengatasi tantangan ini, Achmad menilai kalau Indonesia perlu meningkatkan efisiensi pemerintahan, mendorong inovasi, dan memperkuat investasi pada sumber daya manusia, khususnya di bidang pendidikan dan teknologi.

“Transformasi ini sangat penting untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah dan mencapai status negara berpendapatan tinggi,” tutup Achmad.

BACA JUGA:Insentif Permudah Layanan Wajib Pajak, Kepala Bapenda: Pajak untuk Pemulihan Ekonomi Jakarta

Hal serupa juga diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:热点)

相关内容
  • Perkuat Digitalisasi di Aceh, Telkom Resmikan IndigoSpace sebagai Rumah bagi Startup Lokal Aceh
  • Konsumsi Masyarakat Meningkat Saat Ramadan, Ekonom Soroti Peran THR
  • Tiket Penerbangan Misterius dengan Destinasi Rahasia Ludes Terjual
  • Toyota Resmi Meluncurkan Kendaraan Listriknya
  • 美术生留学加拿大如何?
  • FOTO: Mengejar Pantai dan Air Terjun di Libur Lebaran
  • Kulkas Bau Amis Ditinggal Mudik? Begini Cara Menghilangkannya
  • 20 Kota di Dunia dengan Ruang Hijau Terbanyak, Tak Ada dari Indonesia
推荐内容
  • 2025风景园林专业全球大学排名
  • Puluhan Napi Kabur, Menteri Agus Sebut Jumlah Penjaga Lapas Kutacane Hanya 6 Orang
  • Penerbangan Putar Balik Gara
  • Draft RKUHAP: Pasal Penghinaan Presiden Bisa Diselesaikan Lewat Restorative Justice
  • Rayakan HUT ke
  • Wamendiktisaintek Desak Kampus Usut Tuntas Kematian Mahasiswa UKI