- Jakarta,quickq官网下载 CNN Indonesia--
Fenomena overthinking atau berpikir berlebihan telah menjadi bagian dari konsep kultural masyarakatglobal. Termasuk di Indonesia.
Penelitian yang dilakukan Health Collaborative Center baru-baru ini juga menemukan, setengah orang Indonesia atau 50 persen masyarakat mengalami overthinking.
Dokter Ray Wagiu Basrowi mengatakan dari setengah masyarakat Indonesia yang mengalami overthinking, kebanyakan yang mengalaminya justru perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan systematic review dari tahun 1979-2014, overthinking dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi sosial, politik, ekonomi, dan kesehatan. Di Indonesia, fenomena ini semakin terlihat, terutama di media sosial, dengan perempuan sebagai kelompok yang paling rentan mengalami overthinking.
Ray menjelaskan, perempuan memang memiliki risiko dua kali lipat lebih besar mengalami repetitive negative thoughts atau pemikiran negatif yang berulang jika dibandingkan laki-laki. Alasannya karena perempuan kebanyakan memiliki peran ganda, yang tentu tak banyak dialami laki-laki.
Ilustrasi. Banyak perempuan Indonesia mengalami overthinking karena peran ganda yang mereka jalani. (iStock/Enes Evren)
"Perempuan Indonesia tidak hanya menjadi ibu dan istri, tetapi juga sering kali bekerja untuk menopang ekonomi keluarga. Karena mereka memiliki tanggung jawab di berbagai aspek kehidupan, tekanan psikologis yang mereka alami jauh lebih besar," kata dia.
Lebih lanjut, Ray mengatakan perempuan di bawah usia 40 tahun juga cenderung mengalami overthinking. Selain itu, faktor pendidikan juga berperan signifikan dalam fenomena ini.
Perempuan dengan tingkat pendidikan lebih rendah memiliki risiko overthinking 1,5 kali lebih besar. Selain itu 55 persen dari perempuan yang tidak bekerja atau kehilangan pekerjaan mengalami overthinking.
Lihat Juga :
Jangan Sepelekan Haid Deras, Bisa Jadi Petunjuk Tumor Kandungan
"Status tidak bekerja meningkatkan risiko repetitive negative thoughts hingga hampir dua kali lipat," ujarnya.
Selain itu, perempuan Indonesia juga memiliki sifat komunal yang kuat. Mereka sering berbagi cerita dan mencurahkan perasaan kepada orang lain. Namun, dalam banyak kasus, curahan hati ini justru memperkuat siklus overthinking karena mereka terus-menerus mengulang pikiran negatif dalam diskusi dan refleksi diri.
"Dan perlu diingat, overthinking atau pikiran negatif itu selain berulang juga menular. Makanya ketika perempuan bercerita ke kelompoknya ini akan menular, pikiran negatif menular ke teman-temannya," kata dia.
[Gambas:Video CNN]
(tis/tis) 顶: 6112踩: 946
Overthinking Lebih Banyak Dialami Perempuan, Ini Alasannya
人参与 | 时间:2025-06-02 17:50:46
相关文章
- Buku Langka, Novel Edisi Pertama Harry Potter Laku Terjual Rp364 Juta
- Spionase China Ancam Industri Chip Semikonduktor Belanda
- Protes Trump, Kedai Kopi Kanada Ubah Americano Jadi 'Canadiano'
- 7 Tanaman Ini Dapat Mencegah Ular Masuk ke Rumah
- Hobi yang Bikin Panjang Umur, Salah Satunya Mendengarkan Musik
- 7 Ciri Kamu Seorang 'Nolep', Ayo Keluar dan Cari Kehidupanmu
- Kasus Corona di Jakarta Naik, Musuh
- Meski Lonjakan COVID
- KPK Akan Masukkan Sjamsul dan Istri dalam Daftar Buronan
- Begini Cara Nunung Dapatkan Sabu: Serah Terima di Gerbang
评论专区